Kekuatan artistik dikalangan pemuda
Indonesia semakin melemah. Karena itu perlu dilakukan kegiatan yang
sifatnya membangun kekuatan artistik meliputi minat dan kemampuan tehnik
dalam bermusik utamanya musik tradisional.
“Kita tidak akan melawan pasar dan tradisi populer barat. Tetapi kita
ingin mengimbangi tren tersebut agar kita tidak lupa dengan budaya
kita,” jelas Edi Sedyawati, penggagas awal pelaksanaan Konser Karawitan
Muda Indonesia (KMI) ke-9 kemarin. Kegiatan ini merupakan hasil
kerjasama antara Kemendikbud dengan UNESCO.
Menurut Edi, musik-musik tradisional tak sekedar menjadi kekayaan
khasanah budaya bangsa. Musik tradisional Indonesia yang sedemikian
beragam juga menjadi sebuah karya-karya spektakuler yang semestinya kita
rawat dan lestarikan bersama.
Diakui karawitan menjadi salah satu musik tradisional yang semakin
langka. Karena itu konser musik karawitan menjadi harapan agar musik ini
semakin dikenal generasi muda.
Selain itu konser karawitan juga sebagai gerakan untuk membangun tren
baru dalam kehidupan kawula muda Indonesia. Konser ini akan menjadi
bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian budaya nasional Indonesia.
Sehingga generasi muda tidak melupakan akar budaya dan jati diri bangsa.
Konser ini kata Edi diharapkan dapat menjadi momentum untuk
menggerakkan tumbuhnya kecintaan para pemuda Indonesia terhadap khasanah
musik warisan bangsa sendiri dan sebagai upaya pelestarian musik-musik
tradisi bangsa Indonesia agar terhindar dari kepunahan.
Sementara itu Direktur Kesenian Dirjen Kebudayaan Kemendikbud
menjelaskan konser ini adalah upaya melindungi, melestarikan,
memanfaatkan, mengembangkan dan mempromosikan kesenian musik radisional
agar dapat terus dikenal masyarakat lokal dan internasional.
“Konser ini diharapkan bisa memotivasi generasi muda agar terus
melestarikan seni tradisi, sebagai salah satu media yang efektif untuk
menanamkan karakter dan jatidiri bangsa,” tandasnya.
Konser karawitan yang akan diselenggarakan 4 Desember 2015
menampilkan 9 kelompok penampil dari berbagai wilayah di Indonesia.
Yakni Rabab Piaman (Sumbar), Gong Waning (NTT), Rawa Mbojo (NTB),
Totobuang Manare (Maluku), Sakalemu (Kalteng), Yosim Pancar (Papua),
Angklung Caruk (Jatim), dan Kobbi Tallua (Kep Riau).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar