FONOLOGI
Fonologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari tata
bunyi/kaidah bunyi dan cara menghasilkannya. Mengapa bunyi dipelajari?
Karena wujud bahasa yang paling primer adalah bunyi. Bunyi adalah
Getaran udara yang masuk ke telinga sehingga menimbulkan suara.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu
pernafasan (sebagai sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan
getaran), dan rongga pengubah getaran (pita suara). Fonologi dibedakan
menjadi, fonetik dan fonemik. Didalam fonologi terdapat istilah fonem,
fon, dan alofon.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang masih abstrak
atau yang tidak diartikulasikan. Fonem merupakan aspek bahasa pada aspek
langue (istilah de Sausure), misalnya /t/. /d/, /c/. Fon adalah realisasi dari fonem (parole),
atau bunyi yang diartikulasikan (diucapkan) misalnya {lari}. Alofon
adalah perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna,
misalnya /i/ dan /I/ dalam /menangIs/.
Bunyi Vokal : bunyi yang tidak mengalami hambatan di daerah
artikulator. Disebut juga huruf hidup karena dapat berdiri sendiri dan
dapat menghidupkan konsonan. Terdiri dari : a, i, u, e, o. Diftong → au,
ai, oi.
Fonetik
Klasifikasi vokal :
Berdasarkan bentuk bibir
· Vokal bulat → a, o, u
· Vokal lonjong → i, e
Berdasarkan tinggi rendah lidah
· Tinggi → i
· Tengah → e
· Bawah → a
· Tinggi → i
· Tengah → e
· Bawah → a
Berdasarkan maju mundurnya lidah
· Depan → i, a
· Tengah → e
· Belakang → o
· Depan → i, a
· Tengah → e
· Belakang → o
Bunyi Konsonan
Bunyi Konsonan adalah bunyi yang mengalami hambatan dalam pengucapan.
Pembentukan konsonan
a) Bilabial : pembentukan konsonan oleh 2 bibir. (b, p, m)
b) Apikodental : pembentukan konsonan oleh ujung lidah dan gigi (t, d, h)
c) Labiodental : pembentukan konsonan oleh gigi dan bibir (f, v)
d) Palatal : lidah – langit-langit keras (c, j)
e) Velar : belakang lidah – langit-langit lembut (k,g)
f) Hamzah (glottal stop) : posisi pita suara tertutup sama sekali.
g) Laringal : pita suara terbuka lebar, udara keluar melalui geseran.
Macam-macam bunyi bahasa
a. Bunyi Segmental
Bunyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental ada empat macam
- Konsonan= bunyi yang terhambat oleh alat ucap
- Vokal = bunyi yang tidak terhambat oleh alat ucap
- Diftong= dua vokal yang dibaca satu bunyi, misalnya: /ai/ dalam sungai, /au/ dalam /kau/
- Kluster= dua konsonan yang dibaca satu bunyi.
Contoh Kluster/Konsonan Rangkap
ng: yang
ny: nyonya
kh: khusus, khas, khitmad,
pr: produksi, prakarya, proses
kr: kredit, kreatif, kritis, krisis
sy: syarat, syah, syukur
str: struktur, strata, strategi
spr: sprai
tr : tradisi, tragedi, tragis, trauma, transportasi.
b. Bunyi Supra Segmental
Dalam suatu runtutan bunyi yang sambung-bersambung terus-menerus
diselangseling dengan jeda singkat atau agak singkat, disertai dengan
keras lembut bunyi, tinggi rendah bunyi, panjang pendek bunyi, ada bunyi
yang dapat disegmentasikan yang disebut bunyi segmental.
1 . Tekanan atau Stres
Menyangkut masalah keras lunaknya bunyi.
2 . Nada atau Pitch
Berkenaan dengan tinggi rendahnya bunyi.
3 Jeda atau Persendian
Berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus ujar.
Jeda antar kata, diberi tanda ( / )
Jeda antar frase, diberi tanda ( // )
Jeda antar kalimat, diberi tanda ( # )
Fonemik
Pengertian Fonemik
1. Fonetik adalah bagian dari studi linguistik yang mempelajari bunyi
bahasa secara umum, tanpa memperhatikan makna, yang tidak bersifat
fungsional, kajian bunyi bahasa manapun. Sedangkan fonemik adalah bagian
dari studi linguistik yang mempelajari bahasa tertentu yang
memperhatikan perbedaan makna.
2. Fonemisasi adalah salah satu prosedur atau cara menemukan fonem suatu bahasa. Penemuan fonem suatu bahasa itu didasarkan pada data-data yang secara fonetis akurat. Salah satu prosedur fonemisasi adalah “pasangan minimal” (minimal pairs). Pasangan minimal, yaitu bentuk-bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna dalam sebuah bahasa yang secara ideal sama, kecuali satu bunyi yang tidak sama. Hasil dari fonemisasi dengan prosedur pasangan minimal adalah ditemukannya suatu fonem, yaitu satuan bunyi yang terkecil yang fungsional atau distingtif, dalam arti membedakan makna.
Asimilasi merupakan peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi
lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya. Disimilasi
yaitu perubahan dua buah fonem yang sama menjadi fonem yang berlainan.
Kontraksi adalah pemendekan bentuk ujaran yang ditandai dengan hilangnya
sebuah fonem atau lebih.
Fonem dan grafem
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang fungsional atau dapat
membedakan makna kata. Untuk menetapkan apakah suatu bunyi berstatus
sebagai fonem atau bukan harus dicari pasangan minimalnya.
Alofon merupakan realisasi sebuah fonem. Alofon dapat dilambangkan
dalam wujud tulisan atau transkripsi fonetik yaitu penulisan pengubahan
menurut bunyi, dan tandanya adalah […]. Grafem merupakan pelambangan
fonem ke dalam transkripsi ortografis, yaitu penulisan fonem-fonem suatu
bahasa menurut sistem ejaan yang berlaku pada suatu bahasa, atau
penulisan menurut huruf dan ejaan suatu bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar